Udangdiberi ekstrak daun mangrove dari umur 27 hari sampai 67 hari pada wadah kontainer ukuran 40 cm x 30 cm x 28 cm masing-masing 20 ekor/wadah dengan volume 20 liter. Penelitian dilakukan dalam 5 perlakuan, kontrol + (Pakan tanpa campuran ekstrak dan diinfeksi V. parahaemolyticus 106cfu/ml sebanyak 0,1 ml/ekor), kontrol - (pakan tanpa ektrak PemberianCacing Tanah (Lumbricus Rubellus) Yang Diperkaya Nannochloropsis (Nannochloropsis Sp.) Terhadap Kematangan Gonad Induk Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) Tersimpan di: Main Author: Bazori, BerrulAbror: Format: Thesis NonPeerReviewed Book: Bahasa: eng: Terbitan: , 2015: disebabkanoleh sisa-sisa pemberian pakan serta ekskresi atau feses dari organisme udang vaname. Hal ini sesuai dengan Primavera (1994) dalam Goddard (1996) bahwa pakan yang tidak terkonsumsi sekitar 15% dari berat pakan total pakan yang diberikan perhari, selanjutnya dari 85% pakan yang terkonsumsi, 20% akan terbuang Fast Money. Selama budidaya, pertumbuhan udang vaname harus selalu dipantau, termasuk udang vaname umur 20 hari. Hal ini mengingat udang jenis ini memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih cepat jika dibandingkan dengan jenis udang para petambak, memahami pola pertumbuhan selama budidaya udang vaname berlangsung sangat penting untuk keberhasilan budidaya. Sebab, pertumbuhan udang vaname juga berpengaruh terhadap pemberian pakan yang diberikan pada bagaimana pertumbuhan udang vaname umur 20 hari dan bagaimana cara pemberian pakannya? Berikut penjelasan yang telah kami rangkum khususkhusus anda yang dapat dijadikan sebagai Juga Cara Budidaya Udang Vaname Mudah dari Persiapan hingga PanenPertumbuhan Udang Vaname Umur 20 HariUdang vaname umur 20 hari atau pada saat awal budidaya memiliki tingkat pertumbuhan yang ideal dengan kisaran 1-2,5 gram per minggunya. Sementara berat idealnya kurang lebih 2 gram per ideal ini bisa didapatkan jika jumlah populasi udang yang ada di kolam sesuai dengan kapasitasnya. Sementara sebaliknya, jika kolam tambak memiliki kapasitas berlebih, pertumbuhan udang vaname yang ada di dalamnya dapat lebih rendah dari rata-rata pertumbuhan bagaimana cara budidaya udang vaname umur 20 hari atau lebih tepatnya pada masa awal budidaya? Sama seperti budidaya pada umumnya, para petambak harus terus mengotrol kondisi udang dan air tambak setiap hari. Hal ini berguna untuk mendeteksi lebih cepat apabila terjadi anomali pada pertumbuhan udang dan kondisi air yang dapat berdampak buruk bagi Juga Ini 7 Tips Panen Udang Vaname yang Sukses dan CuanBudidaya Udang Vaname Umur 20 HariBudidaya udang vaname selalu menjadikan umur atau day of culture doc udang sebagai patokan dalam melakukan berbagai tindakan terkait manajemen tambak, salah satunya adalah cara pemberian pakan berdasarkan umur udang ini bermanfaat untuk mencegah adanya kekurangan atau kelebihan pakan selama budidaya yang dapat menghambat pertumbuhan udang itu, cara pemberian pakan udang umur 20 hari dapat dilakukan dengan metode blind feeding. Sementara jenis pakan yang diberikan yaitu berbentuk granula dengan frekuensi 4 kali sehari serta dosis pakan 25-15%.Jenis pakan granula cocok diberikan untuk udang dari usia doc 16 hari hingga 45 hari. Sementara selanjutnya, granula dapat diganti dengan pelet hingga udang vaname memasuki usia siap Juga 4 Jenis Tambak Udang Vaname yang Harus Kamu KetahuiBudidaya Udang Vaname Lebih Untung Bersama DELOSSelama budidaya berlangsung, petambak harus terus melakukan pemantauan pertumbuhan dan kondisi air di tambak. Termasuk juga pada udang vaname umur 20 hari atau tepatnya pada saat awal budidaya merupakan pilihan yang tepat bagi yang membutuhkan pendampingan dalam budidaya udang vaname untuk mendapatkan hasil yang maksimal. DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu anda mengeksplorasi peluang baru di bidang Farm Management juga berinteraksi dengan aplikasi AquaHero sehingga memudahkan farm owner dan farm personnel untuk memantau kondisi tambak udang melalui gadget setiap mendapatkan harga terjangkau untuk produk-produk kebutuhan tambak? AquaLink dapat menjadi solusi terbaik untuk anda. Melalui AquaLink, kami dapat menghubungkan anda dengan produsen-produsen dan farm owner untuk mendapatkan sekaligus menjual produk-produk kebutuhan tambak dengan harga hubungi Tim DELOS melalui contact atau submit melalui kolom kontak website kami di untuk bergabung dalam ekosistem kami. Pilih DELOS untuk pendampingan budidaya udang anda! Udang vaname Litopenaeus vannamei merupakan salah satu jenis udang yang telah berkembang pesat dan menjadi salah satu komoditas unggul di Indonesia. Udang vaname memiliki prospek dan keuntungan yang menjanjikan, juga permintaan pasar yang terus meningkat setiap tahunnya. Keunggulan yang dimiliki udang vaname ini menjadikan udang vaname banyak diminati dan menjadi salah satu spesies udang yang sering dibudidaya. Namun dalam kegiatan budidaya permasalahan yang muncul akan menjadi kendala, salah satu permasalahan yang dijumpai adalah kualitas lingkungan yang menurun sehingga menyebabkan timbulnya penyakit pada udang, penyakit yang menyerang akan menghambat pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang yang dipelihara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik pada pakan terhadap pertumbuhan benih udang vaname. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap RAL dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan berat mutlak tertinggi pada perlakuan C = gr, kemudian B = gr, A = gr, D = gr dan E = Pertumbuhan panjang mutlak tertinggi pada perlakuan C = mm, kemudian A = mm, B = mm, D = mm dan E = Kelangsungan hidup tertinggi pada perlakuan E = kemudian A = B = C = dan D = Pemberian probiotik pada pakan menunjukan berbeda tidak nyata pada pertumbuhan berat benih udang vaname tetapi berbeda nyata terhadap pertumbuhan panjang benih udang vaname Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free JVST 21, 13 - 20 Tuiyo R, Lamadi A, Pakaya D doi p-issn/e-issn 2808-5531/2809-6223 PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK PADA PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH UDANG VANAME Litopenaeus vannamei 13 PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK PADA PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH UDANG VANAME Litopenaeus vannamei Rully Tuiyo1, Arafik Lamadi2, Dewinta Pakaya3 1,2,3 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Negeri Gorontalo Email dewipakaya98 Asal Negara Indonesia ABSTRAK Udang vaname Litopenaeus vannamei merupakan salah satu jenis udang yang telah berkembang pesat dan menjadi salah satu komoditas unggul di Indonesia. Udang vaname memiliki prospek dan keuntungan yang menjanjikan, juga permintaan pasar yang terus meningkat setiap tahunnya. Keunggulan yang dimiliki udang vaname ini menjadikan udang vaname banyak diminati dan menjadi salah satu spesies udang yang sering dibudidaya. Namun dalam kegiatan budidaya permasalahan yang muncul akan menjadi kendala, salah satu permasalahan yang dijumpai adalah kualitas lingkungan yang menurun sehingga menyebabkan timbulnya penyakit pada udang, penyakit yang menyerang akan menghambat pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang yang dipelihara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik pada pakan terhadap pertumbuhan benih udang vaname. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap RAL dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Dari hasil penelitian menghasilkan perlakuan C dengan pertumbuhan mutlak tertinggi = gr, perlakuan B = gr, perlakuan A = gr, perlakuan D = gr dan pada perlakuan E = Untuk pertumbuhan panjang mutlak tertinggi pada perlakuan C = mm, kemudian A = mm, B = mm, D = mm dan E = Selanjutnya hasil penelitian Kelangsungan hidup tertinggi pada perlakuan E = kemudian perlakuan A = perlakuan B = perlakuan C = dan perlakuan D = Pemberian probiotik pada pakan menunjukan berbeda tidak nyata pada pertumbuhan berat benih udang vaname tetapi berbeda nyata terhadap pertumbuhan panjang benih udang vaname Kata kunci Udang Vaname; Probiotik; Pakan dan Pertumbuhan ABSTRACT Vannamei shrimp Litopenaeus vannamei is one type of shrimp that has proliferated and has become one of the leading commodities in Indonesia. Vannamei shrimp has promising prospects and profits, as well as market demand that continues to increase yearly. The advantages of this vaname shrimp make vaname shrimp much in demand and become one of the shrimp species that are often cultivated. However, in aquaculture activities, problems that arise will become obstacles. One of the problems encountered is the declining environmental quality, causing disease in shrimp, diseases that attack will inhibit the growth and survival of the kept shrimp. This study aims to determine the effect of giving probiotics to feed on the growth of vaname shrimp seeds. This study used a completely randomized design CRD method with five treatments and three replications. The results showed the highest absolute weight growth in treatment C = gr, then B = gr, A = gr, D = gr, and E = The highest absolute length growth was in treatment C = mm, then A = mm, B = mm, D = mm, and E = The highest survival rate was in treatment E = then A = B = C = and D = The provision of probiotics in the feed showed no significant difference in the weight growth of white vaname shrimp seeds but a significantly different in the length growth of white vaname shrimp seeds. Keywords Vaname Shrimp; Probiotics; Feed and Growth 1. PENDAHULUAN Udang vaname Litopenaeus vannamei merupakan salah satu jenis udang yang telah berkembang pesat dan menjadi salah satu komoditas unggul di Indonesia. Udang vaname memiliki prospek dan keuntungan yang menjanjikan, juga permintaan pasar yang terus meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data DJPB 2016, pada tahun 2014 produksi budidaya udang vaname mencapai ton dan tahun 2015 meningkat mencapai Hal ini membuktikan bahwa udang vaname memiliki potensi pasar yang besar. Udang vaname juga dianggap mampu menggantikan udang windu Penaeus monodon sebagai organisme budidaya. Pada tahun 2001 melalui SK Menteri Kelautan dan Perikanan RI. No. 41/2001 udang vaname dikenalkan dan mulai dibudidayakan di Indonesia. Pada saat itu udang vaname menggantikan JVST 21, 13 - 20 Tuiyo R, Lamadi A, Pakaya D doi p-issn/e-issn 2808-5531/2809-6223 PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK PADA PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH UDANG VANAME Litopenaeus vannamei 14 udang windu yang mulai terserang penyakit virus dan mengakibatkan produksi udang windu menurun Pratama et al., 2017. Keunggulan yang dimiliki udang vaname ini menjadikan udang vaname banyak diminati dan menjadi salah satu spesies udang yang sering dibudidaya. Namun dalam kegiatan budidaya permasalahan yang muncul akan menjadi kendala, salah satu permasalahan yang dijumpai adalah kualitas lingkungan yang menurun sehingga menyebabkan timbulnya penyakit pada udang, penyakit yang menyerang akan menghambat perkembangan organisme udang yang dipelihara. Pertumbuhan organisme yang dipelihara udang merupakan hasil yang sangat diharapkan dalam suatu kegiatan budidaya. Faktor yang mempengaruhi perkembangan udang yaitu kesesuaian pakan serta kandungan nutrisi pakan yang diberikan. Pemberian pakan yang kurang dan tidak tercukupnya nutrisi pakan akan menyebabkan pertumbuhan udang terganggu akan tetapi sebaliknya pemberian pakan yang berlebihan serta sisa pakan yang tidak habis dimakan udang akan berdampak pada penurunan kualitas perairan Megawati, 2017. Probiotik merupakan agen hayati yang memberikan manfaat kesehatan bagi inangnya dan berperan dalam meningkatkan pertumbuhan inang udang. Bakteri probiotik merupakan mikroorganisme non pathogen yang membawa pengaruh baik untuk organisme budidaya serta memperbaiki kualitas lingkungan, memperbaiki pemanfaatan nutrisi pakan serta dapat meningkatkan respon imun inang terhadap penyakit Widanarni et al., 2014. Pengaplikasian probiotik dalam budidaya dapat diberikan melalui air dan pakan, pakan hidup rotifer dan artemia maupun pakan buatan. Menurut Setiawati et al. 2013 pemberian probiotik dalam pakan akan berpengaruh pada saluran pencernaan yang dapat membantu proses penyerapan makanan sehingga menghasilkan petumbuhan dan efisiensi pakan yang optimal. Berdasarkan uraian masalah diatas, maka perlu dilakukan penelitian mengenai pemberian dosis berbeda terhadap pertumbuhan benih udang vaname Litopenaeus vannamei dengan pemberian probiotik dalam pakan. Sehingga dapat diketahui dosis probiotik yang terbaik dalam pertumbuhan benih udang vaname Litopenaeus vannamei. 2. METODE PENELITIAN Pada penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan model Rancangan Acak Lengkap RAL yang terdiri dari 5 perlakuan dan 3 ulangan sehingga diperoleh 15 unit percobaan. Perlakuan A = Pemberian Probiotik dengan dosis 20 ml/kg pakan, Perlakuan B = Pemberian Probiotik dengan dosis 25 ml/kg pakan, Perlakuan C = Pemberian Probiotik dengan dosis 30 ml/kg pakan, Perlakuan D = Pemberian Probiotik dengan dosis 35 ml/kg pakan, dan Perlakuan E = Kontrol Tanpa pemberian probiotik. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 30 hari, berlokasi di Balai Perikanan Budidaya Laut dan Payau BPBLP di Desa Lamu, Kecamatan Tilamuta, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo. pengidentifikasian bakteri bertempat di Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Gorontalo. Objek Penelitian Objek yang diteliti adalah udang vaname stadia post larva umur 10 hari dengan padat tebar 20 ekor/liter. Benih udang vaname diperoleh dari hatchery udang vaname Balai Perikanan Budidaya Laut dan Payau, sebelum digunakan udang diadaptasikan terlebih dahulu selama 1 hari, udang diseleksi dengan melihat ukuran tubuh dan berenang aktif. Analisis Data Analisis data yang didapatkan yaitu hasil pengukuran pertumbuhan panjang dan pertumbuhan berat benih, hasil analisis perhitungan menggunakan Analisis Ragam ANOVA. Tabel 1. Analisys of variance ANOVA 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Bakteri Probiotik Berdasarkan hasil pengujian bakteri probiotik yang dilakukan di laboratorium mikrobiologi, Fakultas MIPA, UNG menunjukkan adanya bakteri yang tumbuh dari probiotik yang dibuat dengan cara fermentasi, memperoleh jenis bakteri Lactobacillus dengan perhitungan total koloni yang diperoleh yaitu x 106 CFU/ml. Total koloni yang diperoleh sesuai dengan Standar Nasional Indonesia yang menyatakan syarat minumum nilai total bakteri probiotik sebanyak 106 CFU/ml Gambar 6. Bakteri Lactobacillus. Sumber Dokumentasi Pribadi, 2020 Bakteri yang dihasilkan memiliki morfologi koloni berbentuk bulat, warna krem/putih susu, permukaan halus dan cembung, pinggiran rata dan tidak tembus cahaya menunjukkan bahwa bakteri Lactobacillus sesuai dengan pernyataan Wardinal et al. 2019. Juga dilihat secara mikroskopis dengan JVST 21, 13 - 20 Tuiyo R, Lamadi A, Pakaya D doi p-issn/e-issn 2808-5531/2809-6223 PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK PADA PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH UDANG VANAME Litopenaeus vannamei 15 cara pewarnaan gram memperoleh hasil sel berwarna ungu, berbentuk batang, tidak membentuk spora. Bakteri Lactobacillus ini diperoleh dari yakult yang difermentasi dengan bahan-bahan prebiotik yang mendukung pertumbuhan Lactobacillus yang kemudian akan dicampurkan pada pakan untuk diberikan pada benih udang vaname. Lactobacillus yang dicampur dalam pakan akan mengalami pertumbuhan dan menghasilkan zat antimikroba yang dapat menghambat bakteri pathogen. Selain itu Lactobacillus yang dicampurkan dalam pakan akan meningkatkan kualitas pakan dengan cara fermentasi pakan Syadillah et al., 2020. Lactobacillus merupakan bakteri yang memberikan pengaruh baik bagi inangnya, memilki kemampuan dalam menghambat pertumbuhan bakteri pathogen dengan cara mengubah senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana, dari senyawa sederhana ini akan menghasilkan asam laktat kemudian akan membentuk pH yang rendah pada kondisi asam inilah Lactobacillus akan menghambat bakteri pathogen. Selain itu Lactobacillus memilki kemampuan meningkatkan kecernaan pakan dalam saluran pencernaan yang mudah dicerna oleh usus. Sama halnya yang di kemukakan oleh Anwar et al. 2016 Bakteri Lactobacillus berfungsi merubah karbohidrat menjadi asam laktat kemudian dari asam laktat akan menghasilkan suasana asam, pada suasana asam bakteri memiliki kemampuan dalam menghambat bakteri pathogen. Selain itu dalam usus bakteri akan produksi enzim yang merubah protein menjadi asam amino yang akan diserap oleh usus dan selanjutnya digunakan untuk pertumbuhan organisme budidaya. Namun aktivitas dan fungsi bakteri Lactobacillus ini akan optimal apabila Lactobacillus tumbuh dengan baik dan menempati tempat yang mendukung pertumbuhannya. Faktor lingkungan serta komposisi media pertumbuhan mempengaruhi pertumbuhan bakteri probiotik Williams, 2010. Derajat keasaman pH, suhu serta garam empedu merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam pertumbuhan bakteri. Berdasarkan hasil penelitian Okfrianti et al. 2018 peningkatan jumlah koloni bakteri pada suhu 490 C, kemudian mengalami pada suhu 640 mengalami penurunan. Suhu optimum untuk pertumbuhan bakteri yaitu 30°C. Hal ini menunjukkan bahwa suhu merupakan faktor fisik yang berpengaruh pada laju pertumbuhan melalui pengaruhnya diantaranya reaksi kimia dan stabilitas struktur molekul protein. Selanjutnya pH, pada pH 2 akan menurunkan jumlah koloni bakteri dan peningkatan keasaman paling tinggi pada pH 6. Kemudian kosentrasi garam sampai bakteri memilki ketahanan hidup, tidak ada peningkatan maupun penurunan jumlah koloni Okfrianti et al., 2018. Selain itu, juga menurut pernyataan Suciati et al. 2016 Lactobacillus mampu tumbuh pada pH 5-9, kadar garam 10-40 ppt. Pertumbuhasan Berat Udang Vaname Hasil perhitungan pertumbuhan berat mutlak benih udang vaname yang dipelihara dengan pemberian probiotik memperoleh berat tertinggi pada perlakuan C dosis 30 ml/kg pakan dengan berat disusul oleh perlakuan B dosis 25 ml/kg pakan dengan berat perlakuan A dosis 20 ml/kg pakan dengan berat kemudian perlakuan D dosis 35 ml/kg pakan dengan berat dan terendah pada perlakuan E kontrol dengan berat Gambar 1. Grafik pertimbuhan berat mutlak benih udang vaname Pertumbuhan berat benih udang vaname yang dipelihara selama 30 hari pada perlakuan yang menggunakan probiotik memberikan pertumbuhan berat yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa pemberian probiotik. Hal ini dikarenakan probiotik yang diberikan mampu memacu pertumbuhan benih udang vaname Berdasarkan pernyataan Basir 2013 penggunaan probiotik membantu penyerapan nutrisi pakan ke dalam tubuh dan mampu meningkatkan imunitas tubuh udang sehingga memacu pertumbuhan udang yang dipelihara mengunakan probiotik. Proses penyerapan makanan di dalam saluran pencernaan dapat dipengaruhi oleh pemberian probiotik dalan pakan. Menurut Malik 2008 pemberian bakteri probiotik langsung pada pakan akan memperbaiki mutu pakan. Probiotik yang diberikan juga dibuat dengan bahan-bahan yang membantu dalam pertumbuhan benih udang salah satunya dengan penambahan temulawak dalam probiotik kemudian disemprotkan ke pakan benih udang, berdasarkan pernyataan Prastito et al. 2018 pemberian temulawak pada pakan memberikan banyak manfaat bagi tubuh terutama untuk immunostimulan dan pertumbuhan. Hal ini karena temulawak memiliki kandungan kurkumin yang berfungsi sebagai pemacu pertumbuhan dengan cara menambah nafsu makan. Selain itu probiotik mengandung sejumlah bakteri yang menguntungkan untuk kesehatan JVST 21, 13 - 20 Tuiyo R, Lamadi A, Pakaya D doi p-issn/e-issn 2808-5531/2809-6223 PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK PADA PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH UDANG VANAME Litopenaeus vannamei 16 organisme dan perbaikan daya cerna. Probiotik yang digunakan mengandung bakteri lactobacillus, yang menurut Syadillah et al. 2020 pemberian lactobacillus mempengaruhi pertumbuhan udang dengan cara meningkatkan selera makan udang vaname dikarenakan adanya bau atraktan atau zat kimia penarik yang membuat udang bergerak mendekati pakan yang tercampur dengan probiotik sehingga pertumbuhan vaname lebih tinggi dari perlakuan tanpa pemberian probiotik. Hasil penelitian pemberian probiotik pada pakan yang dicobakan terhadap benih udang menunjukkan bahwa dosis probiotik 30 ml memberikan pertumbuhan tertinggi dari perlakuan lainnya, pada pemberian dosis probiotik 35 ml menunjukkan angka pertumbuhan yang rendah hampir sama dengan perlakuan kontrol tanpa pemberian probiotik, hal ini membuktikan pemberian probiotik dengan jumlah yang besar tidak meningkatkan pertumbuhan, dengan demikian pemberian dosis probiotik tertentu secara tepat akan membantu pertumbuhan benih udang. Sesuai dengan pernyataan Usman dan Rochmady 2017 dengan memberikan dosis probiotik yang tepat akan membantu udang dalam memanfaatkan pakan secara baik sesuai dengan nutrisi yang dibutuhkan udang sehingga berpengaruh pada pertumbuhannya. Tabel 2. Analisis Ragam Berat Mutlak Benih Udang Hasil analisis ragam pengaruh pemberian probiotik pada pakan udang menunjukkan berbeda tidak nyata terhadap hasil pertumbuhan berat mutlak benih udang, karena data yang diperoleh tidak signifikan. Hasil perhitungan analisis sidik ragam yang menunjukkan berbeda tidak nyata tidak menentukkan bagus tidaknya suatu perlakuan yang diuji cobakan untuk pertumbuhan benih udang vaname. Hasil pertumbuhan berat benih udang diduga karena pakan yang diberikan tidak dimakan secara merata oleh benih udang sehingga pertumbuhan berat setiap udang tidak sama dan tidak signifikan. Sesuai dengan pernyataan Supito 2017 tidak semua udang memiliki pergerakan yang sama, ada yang aktif mencari makan dan ada yang cenderung berdiam diri sehingga pakan yang diberikan tidak dimakan secara merata oleh benih udang, dan mempengaruhi pada pertumbuhan benih vaname. Selain itu tingkat nafsu makan udang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan seperti suhu. Pada suhu tinggi udang dapat hidup normal dan optimal, nafsu makan udang meningkat karena pakan yang diberikan cepat habis dimakan, akan tetapi pada suhu yang rendah dibawah 25°C metabolisme udang menjadi rendah dan akan mempengaruhi nafsu makan menurun hingga 50% serta menyebabkan pakan yang diberikan tidak habis, sehingga hal ini mempengaruhi pertumbuhan udang tidak optimal. Pertumbuhan Panjang Udang Vaname Hasil data pertumbuhan panjang mutlak benih udang vaname dengan pemberian probiotik, urutan tertinggi pada perlakuan C dosis 30 ml/kg pakan dengan panjang kemudian perlakuan A dosis 20 ml/kg pakan dengan panjang perlakuan B dosis 25 ml/kg pakan dengan panjang kemudian perlakuan D dosis 35 ml/kg pakan dengan panjang sedangkan yang terendah pada perlakuan E kontrol dengan panjang Gambar 2. Grafik pertumbuhan mutlak benih udang vaname Pertumbuhan panjang benih udang vaname yang diperoleh nilai tertinggi pada perlakuan yang menggunakan probiotik dan terendah pada perlakuan kontrol tanpa pemberian probiotik. Sama halnya dengan hasil pertumbuhan berat mutlak benih udang, bahwa penggunaan probiotik memberikan pertumbuhan tertinggi. Sesuai dengan pernyataan Basir 2013 penggunaan probiotik membantu dalam penyerapan nutrisi pakan ke dalam tubuh dan mampu meningkatkan imunitas tubuh udang sehingga memacu pertumbuhan udang yang dipelihara menggunakan probiotik. Menurut Tahe et al. 2015 Pemberian probiotik dalam pakan dapat meningkatkan kinerja pertumbuhan, hal ini karena adanya enzim yang diproduksi oleh bakteri probiotik. Berdasarkan analisis ragam juga menunjukkan pemberian probiotik pada pakan untuk pertumbuhan panjang mutlak benih udang vaname menunjukkan berbeda nyata Fhitung > Ftabel α = 0,05. Tabel 3. Analisis ragam panjang mutlak benih udang Hasil analisis ragam pengaruh pemberian probiotik pada pakan udang menunjukkan berbeda nyata pada pertumbuhan panjang mutlak. Pertambahan panjang benih udang terjadi diduga JVST 21, 13 - 20 Tuiyo R, Lamadi A, Pakaya D doi p-issn/e-issn 2808-5531/2809-6223 PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK PADA PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH UDANG VANAME Litopenaeus vannamei 17 karena penambahan bakteri probiotik yang memiliki kemampuan dalam mempercepat penyerapan protein sehingga hasilnya udang mengalami pertumbuhan. Berdasarkan pernyataan Fernando 2016 udang vaname yang dipelihara dengan penambahan probiotik cenderung memberikan pertumbuhan yang tinggi dibandingkan dengan tanpa penambahan probiotik. Data analisis ragam menunjukkan berbeda nyata terhadap pertumbuhan panjang dan berbeda tidak nyata pada berat udang, hal ini kemungkinan dikarenakan pakan yang diberikan tidak dimakan secara merata oleh udang dan menyebabkan benih udang hanya mengalami pertumbuhan panjang. Selain itu kandungan nutrisi pada pakan yang diberikan tidak termanfaatkan secara baik oleh udang. Menurut Sudaryono 2005 kekurangan protein akan mengakibatkan hambatan terhadap pertumbuhan karena diikuti dengan berkurangnya berat tubuh, sedangkan protein pakan yang berlebihan hanya sebagian yang dimanfaatkan untuk pembetukan protein dalam tubuh sisanya diubah menjadi energi. Menurut Supito 2017 agar pertumbuhan udang vaname yang dibudidaya dapat tumbuh dengan baik maka pola pemberian pakan dan jumlah pakan yang diberikan harus tepat. Berdasarkan hasil analisis ragam menunjukkan pemberian probiotik berbeda nyata terhadap pertumbuhan panjang mutlak benih udang, maka dilakukan uji lanjut Beda Nyata Terkecil BNT untuk mengetahui taraf yang berbeda dari perlakuan yang dicobakan. Tabel 4. Uji Beda Nyata Terkecil BNT Setelah perhitungan uji lanjut menunjukkan bahwa pada taraf uji 5% pengaruh pemberian probiotik terhadap pertumbuhan panjang mutlak benih udang pada dosis 30 ml/kg pakan hanya berbeda tidak nyata dengan pemberian probiotik pada dosis 20 ml/kg pakan dan dosis 25 ml/kg pakan, dan berbeda nyata pada perlakuan pemberian probiotik dosis 35 ml/kg pakan dan perlakuan kontrol tanpa pemberian probiotik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perlakuan terbaik untuk pertumbuhan benih udang adalah pemberian probiotik dengan dosis 30 ml/kg pakan kemudian dosis 20 ml/kg pakan dan dosis 25ml/kg pakan. Kelangsungan Hidup Hasil perhitungan data tingkat kelangsungan hidup benih udang vaname selama pemeliharaan 30 hari, persentasi tertinggi yaitu pada perlakuan kontrol kemudian perlakuan A dosis probiotik 20 ml/kg pakan dengan nilai disusul oleh perlakuan B dosis probiotik 25 ml/kg pakan dengan nilai dan perlakuan C dosis probiotik 30 ml/kg pakan dengan nilai sedangkan terendah pada perlakuan D dosis probiotik 35 ml/kg pakan dengan nilai Hal ini disajikan pada gambar berikut. Gambar 3. Grafik kelangsungan hidup benih udang vaname Hasil perhitungan tingkat kelangsungan hidup benih udang vaname menunjukkan perlakuan yang tanpa pemberian probiotik kontrol lebih tinggi persentasenya dari perlakuan lainnya. Persentase tingkat kelangsungan hidup benih udang vaname menunjukkan semakin tinggi dosis probiotik yang diberikan semakin rendah tingkat kelangsungan hidup yang diperoleh dari pemeliharaan benih udang yang dicobakan, hal ini berbanding terbalik dengan data hasil pertumbuhan benih yang diperoleh. Kelangsungan hidup yang diperoleh masih dalam kategori normal untuk udang karena memperoleh nilai SR diatas 50%, menurut Arsad et al. 2017 kategori baik nilai kelangsungan hidup >70% SR, kategori sedang 50-60% dan kategori rendah <50%. Tingkat kelangsungan hidup benih udang vaname pada perlakuan pemberian probiotik dalam pakan menunjukkan jumlah dosis probiotik yang diberikan menyebabkan nilai persentase benih udang menurun dimana semakin tinggi dosis probiotik maka semakin menurun nilai kelangsungan hidup benih udang. Hal ini diduga karena konsentrasi bakteri yang diperlukan benih udang jumlahnya tidak sesuai, sehingga tidak terjadi keseimbangan antara bakteri yang ada dalam pencernaan dengan bakteri yang masuk dari pemberian probiotik pada pakan. Berdasarkan pernyataan Atlas dan Richard 1993 dalam Putri et al. 2012 persaingan dalam pengambilan substrat atau yang disebut nutrisi terjadi karena adanya kepadatan bakteri yang tinggi, sehingga dapat menyebabkan aktivitas bakteri terhambat. Bakteri dapat mengalami sporulasi ketika jumlah bakteri terlalu banyak dan dapat menghambat aktivitas serta fungsi bakteri lactobacillus sp menjadi tidak optimal. Aktifitas molting benih udang juga berpengaruh terhadap kelangsungan hidup karena sifat kanibalisme udang. Benih udang yang sedang JVST 21, 13 - 20 Tuiyo R, Lamadi A, Pakaya D doi p-issn/e-issn 2808-5531/2809-6223 PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK PADA PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH UDANG VANAME Litopenaeus vannamei 18 molting akan mudah dimangsa oleh udang lain yang sedang tidak molting, karena udang yang sedang molting memiliki kondisi lemah. Berdasarkan hasil pengamatan beberapa kali dijumpai bahwa benih udang yang sedang molting sering dikejar-kejar dan jadi rebutan dan ditemukan mati dimakan oleh temannya yang tidak molting. Hal ini sesuai dengan pernyataan Anggoro 1991 dalam Anita et al. 2017 proses molting antara udang satu dengan udang lainnya yang tidak bersamaan, akan mengakibatkan sifat kanibalisme terhadap udang yang dalam kondisi lemah saat molting setelah itu dapat menyebabkan kematian. Selain itu, tingkat kelangsungan hidup benih dipengaruhi oleh kurangnya ruang gerak benih, serta kualitas maupun kuantitas pakan yang telah diberikan. Hasil perhitungan analisis ragam kelangsungan hidup benih udang vaname pada tabel dibawah. Tabel 5. Hasil analisis ragam kelangsungan hidup benih udang Berdasarkan analisis sidik ragam menunjukkan hasil berbeda tidak nyata terhadap kelangsungan hidup benih udang karena nilai Fhitung lebih kecil dari Ftabel taraf uji 5%. Hasil perhitungan analisis sidik ragam yang diperoleh bukan menjadi faktor penentu bagus tidaknya suatu perlakuan yang diuji cobakan untuk kelangsungan hidup benih udang akan tetapi hanya saja hasil yang diperoleh menunjukkan tidak signifikan selain itu nilai kelangsungan hidup yang diperoleh berada pada kisaran normal nilai kelangsungan hidup untuk benih udang vaname yaitu lebih dari 50% Kualitas Air Kualitas air yang diperoleh selama penelitian pemeliharaan benih udang dengan pemberian probiotik pada pakan disajikan pada tabel berikut. Tabel 6. Pengukuran kualitas air Kualitas air pemeliharaan benih udang menunjukkan masih dalam kisaran yang mendukung pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih udang vaname, ditambah dengan penggunaan probiotik pada pakan udang. Berdasarkan referensi terdahulu aplikasi probiotik dapat mempertahankan kualitas air dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme pathogen. Suhu merupakan parameter fisika air yang mempengaruhi kehidupan organisme perairan. Suhu air selalu naik dan turun sepanjang hari mengikuti kondisi udara dan terik matahari. Perbedaan suhu air lebih dari 2°C kurang baik untuk kehidupan udang. Suhu yang diperoleh selama penelitian memiliki kisaran suhu pagi 26°C - 27°C dan sore 28°C - berdasarkan pernyataan Haliman dan Adijaya 2005 kisaran suhu yang optimal untuk mendukung pertumbuhan udang vaname antara 26°C - 32°C. Menurut Santosa dan Dhimas 2013 menyatakan Suhu air yang cocok untuk pertumbuhan udang 25°C - 32°C dengan rentang perbedaan siang dan malam kurang lebih 5°C. Suhu dibawah 25°C akan menyebabkan pertumbuhan menurun, karena suhu berpengaruh dalam peningkatan aktivitas makan udang. Suhu yang rendah dan terlalu tinggi dapat menyebabkan kematian pada udang. Dengan demikian suhu air pemeliharaan selama penelitian mendukung pertumbuhan benih udang yang dipelihara, juga terhadap laju metabolisme udang. DO Deman Oxygen oksigen terlarut sangat berhubungan dengan suhu air, semakin tinggi suhu perairan maka semakin rendah oksigen terlarut begitu sebaliknya. Ketersediaan oksigen terlarut menentukkan aktivitas organisme yang dipelihara. Apabila oksigen terlarut tidak memenuhi kebutuhan maka akan menghambat semua aktivitas organisme. Menurut Zonneveld et al. 1991 dalam Rakhfid et al. 2018 ketersediaan oksigen dalam budidaya udang mempunyai kepentingan dalam 2 aspek kebutuhan yaitu kebutuhan lingkungan pada spesies tertentu dan kebutuhan konsumtif yang berpengaruh terhadap metabolisme udang. Oksigen terlarut yang diperoleh selama pemeliharaan menunjukkan kisaran toleransi dalam pemeliharaan benih udang untuk pertumbuhan, sama halnya dikemukakan oleh Fegan 2003 konsentrasi oksigen terlarut untuk pemeliharaan udang vaname berkisar 3 - 8 mg/l. baik buruknya perairan dapat diketahuidari derajat keasaman pH. Berdasarkan hasil pengukuran nilai pH yang diperoleh selama pemeliharaan benih udang adalah 6 - yang menunjukkan masih pada kisaran yang baik untuk benih udang, menurut Ariadi et al. 2020 derajat keasaman pH yang baik untuk kelangsungan hidup udang berkisar pada pH 6 - 9. Salinitas air pemeliharaan benih udang berkisar 26 - 34 ppt, dengan salinitas awal tebar 30 ppt dan semakin naik seiring dengan dengan bertambah hari sampai akhir penelitian. Kisaran salinitas ini masuk dalam kategori tidak baik untuk pertumbuhan udang vaname sesuai dengan pernyataan Herdianti et al. 2015 kualitas air yang optimum 10-25 ppt. Haliman dan Adijaya 2005 menambahkan bahwa salinitas yang terlalu tinggi bisa menyebabkan udang kesulitan berganti kulit karena kulit udang cenderung keras dan kebutuhan energi meningkat untuk proses adaptasi. JVST 21, 13 - 20 Tuiyo R, Lamadi A, Pakaya D doi p-issn/e-issn 2808-5531/2809-6223 PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK PADA PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH UDANG VANAME Litopenaeus vannamei 19 Namun pernyataan Saoud et al. 2003 udang vaname bisa hidup pada perairan yang memilki salinitas berkisar - ppt. selain itu berdasarkan pernyataan Xincai dan Yongquan 2001 dalam Rakhfid et al. 2018 bahwa salinitas yang optimal untuk udang vaname dengan kisaran antara 5 - 35 ppt. Dengan demikian salinitas yang diperoleh dari penelitian berada pada kondisi layak untuk kehidupan benih udang vaname. 4. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari penelitian ini maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pemberian probiotik pada pakan menunjukkan berbeda tidak nyata pada pertumbuhan berat benih udang vaname tetapi berbeda nyata terhadap pertumbuhan panjang benih udang vaname, serta pemberian dosis terbaik penggunaan probiotik adalah 30 ml/kg pakan menunjukkan pertumbuhan tertinggi benih udang vaname. Saran Dari penelitian ini maka perlu adanya penelitian lanjutan tentang penggunaan probiotik lactobacillus yang diaplikasikan pada air pemeliharaan dan pada salinitas 15-25 ppt. DAFTAR PUSTAKA Anita, A. W., Muhamad, A., dan Tri, Y. M. 2017. Pengaruh Perbedaan Salinitas Terhadap Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Larva Udang Vannamei. PENA Akuatika Volume 16 No. 1 , 12-18. Anwar, Syaiful., Muhammad, Arief., dan Agustono. 2016. Pengaruh Pemberian Probiotik Komersial Pada Pakan Terhadap Laju Pertumbuhan Dan Efisiensi Pakan Udang Vaname Litopenaeus vannamei. Journal of Aquaculture and Fish Healt Vol. 5, No. 2, 1-6. Ariadi, H., Abdul, W., & Supriatna. 2020. Hubungan Kualitas Air Dengan Nilai FCR Pada Budidaya Intensif Udang Vaname Litopenaeus vannamei. Jurnal Ilmu Perikanan, ISSN 2086-3861, Volume 11, Nomor 1, 44-50. Basir, B. 2013. Kinerja Probiotik Lactococcus lactis Dalam Saluran Pencernaan Udang Vanamei Litopenaeus vannamei Dengan Pemberian Pakan Yang Disuplemen Prebiotik Kacang Hijau. Tesis Program Pasca Sarjana, 57 hal. Fernando, E. 2016. Pengaruh Variasi Dosis dan Frekuensi Pemberian Probiotik Pada Pakan Terhadap Pertumbuhan Serta Mortalitas Udang Vaname Litopenaeus vannamei. Skripsi. Universitas Airlangga, 68 halm. Haliman, R. W., dan Adijaya, S. D. 2005. Udang vaname Litopenaeus vannamei. Jakarta Penebar Swadaya. Herdianti, L., K. Soewardi., S. Hariyadi. 2015. Efektivitas Penggunaan Bakteri untuk Perbaikan Kualitas Air Media Budidaya Udang Vaname Litopenaeus vannamei Super Intensif. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. 20 3 265-271. Megawati. 2017. Identifikasi Jamur Pada Udang Vaname Litopenaeus vannamei Yang Dibudidaya Secara Semi Intensif dan Intensif . Skripsi. Universitas Hasanuddin, 33 halm. Okfrianti, Y., Darwis, & Pravita, A. 2018. Bakteri Asam Laktat Lactobacillus plantarum C410LI dan Lactobacillus rossie LS6 yang Diisolasi Dari Lemea Rejang Terhadap Suhu, pH dan Garam Empedu Berpotensi Sebagai Prebiotik. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, Vol. 6, 49-58. Prastito, Pinandoyo, Ristiwan, A. N., dan Vivi, E. H. 2018. The Effect Of Addition Curcuma’s Curcuma Xanthorrhiza Roxb Extract To The Increase Of Feed Consumption, Efficiency And The Growth Of Catfish Pangasius. AQUASAINS Jurnal Ilmu Perikanan dan Sumberdaya Perairan Vol 7 No. 1, 638-645. Pratama, A., Wardiyanto, dan Supono. 2017. Studi Performa Udang Vaname Litopenaeus vannamei Yang Dipelihara Dengan Sistem Semi Intensif Pada Kondisi Air Tambak Dengan Kelimpahan Plankton Yang Berbeda Pada Saat Penebaran. e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan, Volume VI, Nomor 1, 643-652. Putri, F. S., Zahidah, H., dan Kiki, H. 2012. Pengaruh Pemberian Bakteri Probiotik Pada Pelet Yang Mengandung Kaliandra Calliandra calothyrsus Terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Nila Oreochromis niloticus. Jurnal Perikanan dan kelautan, ISSN 2088-3137 Volume 3 Nomor 4, 283-291. Rakhfid, A., Wa ode, H., Rochmady, dan Fendi. 2018. Aplikasi Probiotik Untuk Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Udang Vaname Litopenaeu vannamei Pada Padat Tebar Berbeda. Akuatikisle, 41-48. Setiawati, J. E., Tarsim, Y. T. Adiputra dan S. Hudaidah. 2013. Pengaruh Penambahan Probiotik pada Pakan dengan Dosis Berbeda Terhadap Pertumbuhan, Kelulushidupan, Efisiensi Pakan dan Retensi Protein Ikan Patin Pangasius hypophthalmus. Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan, Vol 12 151-162. JVST 21, 13 - 20 Tuiyo R, Lamadi A, Pakaya D doi p-issn/e-issn 2808-5531/2809-6223 PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK PADA PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH UDANG VANAME Litopenaeus vannamei 20 Supito. 2017. Petunjuk Teknis Budidaya Udang Vannamei Litopenaeus Vannamei. Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau BBPBAP Jepara. ISBN 978-602-61170-3-8, pp 25. Syadillah, A., Siti, H., dan Muhammad, M. 2020. Pengaruh Penambahan Bakteri Lactobacillus Sp. Dengan Konsentrasi Berbeda Terhadap Pertumbuhan Udang Vannamei Litopenaeus vannamei. Jurnal Perikanan, Volume 10. No. 1, 8-12. Tahe, S., H. S. Suwoyo., dan M. Fahrur. 2015. Aplikasi Probiotik Rica Dan Komersial Pada Budidaya Udang Vaname Litopenaeus vannamei Pola Intensif. Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur. Hlm 435-445. Usman, A., dan Rochmady. 2017. Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Pasca Larva Udang Windu Penaeus monodon Fabr. Melalui Pemberian Probiotik Dengan Dosis Berbeda. Jurnal Akuakultur, Pesisir dan Pulau- Pulau Kecil, EISSN 2598-8298 Vol. 1 No. 1, 19-26 Widanarni, Jeanni, I. N., dan Sukenda. 2014. Prebiotik, Probiotik dan Sinbiotik untuk Mengendalikan Koinfeksi Vibrio harveyi dan IMNV pada udang vaname. Jurnal Akuakultur Indonesia, 13 1, 11-20. Williams NT. 2010. Probiotics. American Journal Of Health-System Pharmacy AJHP Official Journal Of The American Society Of Health-System Pharmacists 67 449–458. DOI ... Pertumbuhan udang vaname yang dibudidaya pada lokasi pengabdian masyarakat termasuk cepat karena pada usia 8 minggu sudah berukuran panjang rata-rata 7 cm. Hasil penelitianTuiyo et al., 2001 terhadap pertumbuhan panjang benih udang vaname diperoleh nilai tertinggi pada perlakuan yang menggunakan probiotik dan terendah pada perlakuan kontrol tanpa pemberian probiotik.Sama halnya dengan hasil pertumbuhan berat mutlak benih udang, bahwa penggunaan probiotik memberikan pertumbuhan tertinggi. Probiotik membantu dalam penyerapan nutrisi pakan ke dalam tubuh dan mampu meningkatkan imunitas tubuh udang sehingga memacu pertumbuhan udang yang dipelihara menggunakan probiotikBuana Basir, 2013.Tahe et al., 2015 menambahkan bahwa pemberian probiotik dalam pakan dapat meningkatkan pertumbuhan ikan karena mikroorganisme yang terdapat dalam probiotik mampu menghasilkan enzim yang membantu mengurai makanan didalam tubuh 6. Anco tempat memberi makan dan wadah sampling udang vaname Gambar 7. Pakan pellet dan probiotik yang digunakan Probiotik EM4 mengandung berbagai macam mikroorganisme diantaranya Lactobacillus. ...Aminin AmininUmmul FirmaniMuhammad SyaifullahDemplot pendederan udang vaname Litopenaeus vannamei pada Kegiatan pengabdian masyarakat program studi budidaya perikanan bertujuan untuk deseminasi teknologi. Melalui program tersebut diharapkan mampu meningkatkan angka kehidupan udang vaname SR yang dipelihara pada tambak tradisional. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Wadak Kecamatan Duduk Kabupaten Gresik. Menurunnnya daya dukung lahan serta keseimbangan linkungan, mengakibatkan nilai angka kehidupan benih udang yang ditebar nilainya sangat rendah. Beberapa upaya telah dilakukan seperti penambahan input benih yang lebih banyak dari biasanya, akan tetapi hasil hasil panen udang tidak mengalami peningkatan, justru sebaliknya semakin meningkatkan biaya operasional produksi, akibatnya keuntungan yang didapatkan semakin sedikit. Teknologi bioflok merupakan teknologi yang dikembangkan dengan memadukan penanganan buangan limbah hasil budidaya dan mereduksi jumlah penggunaan air. Secara umum teknik ini memiliki kelebihan seperti biaya operasional yang lebih kecil dan tingkat kelangsungan hidup yang tinggi. Berdasarkan hasil demplot yang dilaksankan selama 4 minggu pada mitra bintang muda didapatkan bahwa benih udang vaname tingkat Survival rate SR sebesar 70 %. Tingginya nilai tersebut diduga karena kesiapan pakan alami yang tersedia secara optimal. Diperkirakan panen udang lebih cepat dari biasanya. Biasanya udang vaname dapat panen pada umur 3- 4 bulan, namun dengan menggunakan teknik bioflok pada kolam terpal yang pada proses penggelondongan dilakukan selama 1 bulan, udang vaname dapat dipanen Pada umur – AnwarMuhammad AriefAgustono AgustonoUdang vaname Litopenaeus vannamei merupakan suatu komoditas yang memiliki nilai ekonomis penting di Indonesia. Dari tahun ke tahun permintaan udang vaname akan terus meningkat. Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan permintaan udang vaname adalah peningkatan produksi dengan mempercepat pertumbuhan ikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik komersial pada pakan terhadap pertumbuhan dan efisiensi pakan udang vaname. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, yakni dengan Rancangan Acak Lengkap RAL. Udang vaname dipelihara selama 35 hari dengan sepuluh perlakuan dan tiga ulangan. Data yang diperoleh diolah menggunakan Analysis of Variance ANOVA dan dilanjutkan Uji Berjarak Duncan bila didapatkan hasil yang berbeda nyata. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pemberian probiotik pada pakan menghasilkan laju pertumbuhan dan efisiensi pakan yang berbeda nyata p<0,05. Pertumbuhan udang vaname Litopenaeus Vannamei yang terbaik terdapat pada perlakuan P9 sebesar 1,41 ± 0,08. Efisiensi pakan tertinggi terdapat pada perlakuan P9 sebesar 48,80 ± 1, dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan Lactobacillus sp., terhadap pertumbuhan berat, panjang, SR Survival Rate dan FCR Feed Convertion Ratio udang vaname Litopenaeus vanamei. Penelitian ini dilakukan menggunakan 4 empat perlakuan dan 3 tiga ulangan dengan perlakuan P1 = 7%, P2 = 9%, P3 = 11% dan P4 = 13%. Lokasi penelitian di Desa Kidang dan Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Pertanian, pada tanggal 30 April-13 Mei tahun 2019. Pemeliharaan udang selama 45 hari kemudian diukur parameter atau pengaruh perlakuan hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bacteri Lactobacillus sp. sebagai berikut pertumbuhan berat terendah yaitu pada P1 = 6,3667±0,17g/ekor sedangkan tertinggi pada P4 = 7,6±0,23g/ekor, pertumbuhan panjang terendah yaitu pada P1 = 4,4067±0,41cm/ekor sedangkan P4 = 5,4067±0,12cm/ekor, SR SurvivalRate terendah terdapat pada P1 = 76,6% sedangkan tertinggi pada P3 = 83,0% dan FCR Feed Comvertion Rate terendah terdapat pada P3 = 2,6067±0,15 sedangkan tertinggi terdapat pada P1 = 2,6067±0, Toedter WilliamsThe pharmacology, uses, dosages, safety, drug interactions, and contraindications of probiotics are reviewed. Probiotics are live nonpathogenic microorganisms administered to improve microbial balance, particularly in the gastrointestinal tract. They consist of Saccharomyces boulardii yeast or lactic acid bacteria, such as Lactobacillus and Bifidobacterium species, and are regulated as dietary supplements and foods. Probiotics exert their beneficial effects through various mechanisms, including lowering intestinal pH, decreasing colonization and invasion by pathogenic organisms, and modifying the host immune response. Probiotic benefits associated with one species or strain do not necessarily hold true for others. The strongest evidence for the clinical effectiveness of probiotics has been in the treatment of acute diarrhea, most commonly due to rotavirus, and pouchitis. More research is needed to clarify the role of probiotics for preventing antibiotic-associated diarrhea, Clostridium difficile infection, travelers' diarrhea, irritable bowel syndrome, ulcerative colitis, Crohn's disease, and vulvovaginal candidiasis. There is no consensus about the minimum number of microorganisms that must be ingested to obtain a beneficial effect; however, a probiotic should typically contain several billion microorganisms to increase the chance that adequate gut colonization will occur. Probiotics are generally considered safe and well tolerated, with bloating and flatulence occurring most frequently. They should be used cautiously in patients who are critically ill or severely immunocompromised or those with central venous catheters since systemic infections may rarely occur. Bacteria-derived probiotics should be separated from antibiotics by at least two hours. Probiotics have demonstrated efficacy in preventing and treating various medical conditions, particularly those involving the gastrointestinal tract. Data supporting their role in other conditions are often Perbedaan Salinitas Terhadap Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Larva Udang VannameiA W AnitaA MuhamadY M Dan TriAnita, A. W., Muhamad, A., dan Tri, Y. M. 2017. Pengaruh Perbedaan Salinitas Terhadap Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Larva Udang Vannamei. PENA Akuatika Volume 16 No. 1, Probiotik Lactococcus lactis Dalam Saluran Pencernaan Udang Vanamei Litopenaeus vannamei Dengan Pemberian Pakan Yang Disuplemen Prebiotik Kacang Hijau. Tesis Program Pasca SarjanaB BasirBasir, B. 2013. Kinerja Probiotik Lactococcus lactis Dalam Saluran Pencernaan Udang Vanamei Litopenaeus vannamei Dengan Pemberian Pakan Yang Disuplemen Prebiotik Kacang Hijau. Tesis Program Pasca Sarjana, 57 Variasi Dosis dan Frekuensi Pemberian Probiotik Pada Pakan Terhadap Pertumbuhan Serta Mortalitas Udang VanameE FernandoFernando, E. 2016. Pengaruh Variasi Dosis dan Frekuensi Pemberian Probiotik Pada Pakan Terhadap Pertumbuhan Serta Mortalitas Udang Vaname Litopenaeus vannamei.SkripsiSkripsi. Universitas Airlangga, 68 vaname Litopenaeus vannameiR W HalimanS D Dan AdijayaHaliman, R. W., dan Adijaya, S. D. 2005. Udang vaname Litopenaeus vannamei. Jakarta Penebar Penggunaan Bakteri untuk Perbaikan Kualitas Air Media Budidaya Udang Vaname Litopenaeus vannamei Super IntensifL HerdiantiK SoewardiS HariyadiHerdianti, L., K. Soewardi., S. Hariyadi. 2015. Efektivitas Penggunaan Bakteri untuk Perbaikan Kualitas Air Media Budidaya Udang Vaname Litopenaeus vannamei Super Intensif. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. 20 3 OkfriantiDarwisA PravitaOkfrianti, Y., Darwis, & Pravita, A. 2018. Bakteri Asam Laktat Lactobacillus plantarum C410LI dan Lactobacillus rossie LS6 yang Diisolasi Dari Lemea Rejang Terhadap Suhu, pH dan Garam Empedu Berpotensi Sebagai Prebiotik. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, Vol. 6, 49-58. Feeding vannamei shrimp according to age is important to do because it is very meaningful for the growth and development of shrimp. If the shrimp are given too little feed, their growth will be hampered due to lack of if the shrimp are given too much feed, the feed will not be eaten by the shrimp and will settle on the surface of the pond and then turn into poison. To provide the right amount of feed according to the age of the shrimp, there is a formula, Mr/Mrs Farmers. Come on, read this article for more details! The Importance of Shrimp Feeding ManagementHow to Feed Vaname Shrimp According to AgeNeed Help Regarding Shrimp Cultivation Business?Calculate Feed Needs Using the Cultivation Calculator at eFarm The Importance of Shrimp Feeding ManagementSource eFishery DocumentationIn vannamei shrimp farming, feed management is the process of regulating the feeding according to the age and weight of the shrimp to maximize shrimp growth. Good feed management, especially in vannamei shrimp farming, is very important to implement because it has a high risk of cultivation. You could fail to harvest vannamei shrimp just because you miscalculated the amount and frequency of make proper feed management calculations, you can start by counting Feeding Rate FR and Feed Conversion Rate FCR. So, what are FR and FCR in vannamei shrimp farming?FR is the daily feed rate which is determined based on the average weight of the shrimp or Average Body Weight ABW and calculated based on vannamei shrimp biomass. If the FR calculation is correct, vannamei shrimp can grow optimally because their feeding is efficient. Consider the following example to calculate FRFR = Biomass x FR FeedExamplePopulation = 100,000 headsABW = 10 gBiomass = 1,000 kgFR Feed = 3,9%FR = 1,000 X 39 kg/daySo the amount of feed that you can give to 1,000 vaname shrimp with an average weight of 10 g is 39 kg/ the Feed Conversion Rate FCR is the effectiveness rate of the stocked feed. By calculating the FCR, you can see whether the feed spread is actually eaten by the shrimp or is it wasted and pollutes the pond. To calculate it, consider the following exampleFCR = Total feed that has been given kg Shrimp biomassExampleBiomass = 1,000 kg The amount of feed that has been given = 1,100 kgFCR = 1,100 1,1So, the FCR for the cycle is the FCR number for your vannamei shrimp farming is at the spread of feed that you are doing is effective. This figure also means that the shrimp biomass to be harvested is close to the weight of the feed Read Tricks for Successful Cultivation by Calculating Vaname Shrimp FCRHow to Feed Vaname Shrimp According to AgeAfter knowing the appropriate FR and FCR numbers, now is the time for you to know how to give and the type of feed that is suitable for vannamei shrimp according to their age. For more details, pay attention to the following vannamei shrimp feed table!As shown in the table above, the types of feed for vannamei shrimp are divided into 3, namely powder, granules, and pellets. The three types of feed above are classified as artificial feed, feed whose nutritional content has been directly formulated by shrimp feed vaname shrimp cultivation, artificial feed is used more often because it is more practical and makes the shrimp grow faster. Come on, see more explanation about the three types of feed!1. FlourThis type of feed is usually used for vannamei shrimp fry that are under 15 days old which weigh only in the range of g. The form of flour feed which is very fine and rich in nutrients is very suitable for shrimp fry that cannot process food properly. At that age, vaname shrimp fry have a small mouth shape and a digestive system that is not strong enough to digest larger provision of flour feed also aims to make the nutrient absorption process run better, so that vannamei shrimp growth can occur optimally. Flour feed is given to vannamei shrimp fry 3 times a Granules/CrumbleThis feed, which is larger in shape than flour, is given to vannamei shrimp fry in the age range of 16-45 days. Granules are made from coagulation of flour type feed with added nutrition. Granules can also be regarded as feed produced from the process of destroying pellet type feeds to create a smaller can give granules 4 times a day to prawns aged 16-30 days and 5 times a day to prawns that are 31-45 days PelletsPellets are given to vannamei shrimp fry that are 46-120 days old or until they enter the harvest period. Pellets have a more complex nutritional content and can make vannamei shrimp have a better weight until harvest time arrives. You can give vaname shrimp pellets 5 times a Read Types of Shrimp Feed Often Chosen by Successful Farmers!

pemberian pakan udang vaname menurut umur