BelajarCara Menulis Artikel Yang Baik Di Blog Pribadi | Ditulis.ID. Belajar Cara Menulis Artikel Yang Baik Di Blog Pribadi | Ditulis.ID Birokrasi adalah organisasi apa pun yang terdiri dari banyak departemen, masing-masing dengan otoritas pembuatan kebijakan dan keputusan. Trik Keluar Group WhatsApp Tanpa ada yang tahu Anggota lain
Conventionini dapat dikunjungi secara GRATIS melalui Server Discord MERCON. Tahun ini, Mercon kembali hadir dengan tema Isekai pada tanggal 3-5 Desember 2021. Sebanyak 60 circle akan hadir di Artist Alley Mercon diikuti beragam acara menarik lainnya, seperti lomba gambar, DuarPrize, talkshow, workshop, dan live concert. Penyelenggara.
Bedasarkanastrologi, dapat diketahui bagaimana sikap 5 zodiak jika jadi fans KPop. Kelima zodiak ini tentu akan heboh jika menjadi KPopers. Ada yang memilih selalu streaming demi menontong sang idola, atau up to date soal informasi Kpop, rajian adakan guveaway untuk teman se-fandom-nya, atau yang lainnya.
Fast Money. Gabung KomunitasYuk gabung komunitas {{forum_name}} dulu supaya bisa kasih cendol, komentar dan hal seru lainnya. Dunia kpop itu emang bikin ketagihan Gan. Sekarang ane mau share tentang fakta-fakta kehidupan di dunia Kpop. Sumbernya dari artikel ini Gan Silakan kalau mau cek TKP Ngabisin duit Sad but truth, suka sama kpop itu butuh banyak duit. Seperti buat beli album, merchandise, tiket konser, dan lain-lain. Melatih kesabaran Biasanya, seorang penyuka Kpop itu suka nungguin artis favoritnya tampil lagi. Dan nggak jarang, comeback-nya suka lama. So, kpopers ini biasanya saaabar banget nunggui cowok-cowok boyband-nya. Wkwkwkwk. Suka ngehibur diri pakai cara yang gak biasa Ketagihan pada Kpop membawa kita pada ketagihan pada hal lain, yaitu drama Korea. Jadi Kpopers tapi gak jadi k-drama-lovers tuh kayaknya ada yang kurang. Bagai mandi tapi gak pake sabun, seger sih tapi gak bersih. Kalau udah suka, gak bisa keluar Pernah denger sama yang namanya mantan Kpopers’? Mungkin ada sih, tapi pasti jarang banget. Emang, sekali masuk di dunia Kpop tuh kita bakal susah buat keluar, buat gak Kpop-kpopan lagi. Berasa terjebak di lubang sumur. Nah, katanya sih gitu tuh Gan kalau kita udah suka sama Kpop. Agan-agan ada yang suka sama Kpop? Atau suka film-filmnya? Film apa nih? 16-11-2016 1424 Kpok..?? baca dl 16-11-2016 1425 Kaskus Addict Posts 1,047 yang ane tau,fans k-pop asli korea kelakuan nya kayak bocah ye musuh-musuhan antar fan base,oppa nya pacaran sama cewek cemburu,lebih seneng oppa nya jadi gay black ocean,dan masih banyak lagi 16-11-2016 1428 Kaskus Maniac Posts 8,438 bodo amat 16-11-2016 1430 Bambinoooo 16-11-2016 1431 Wah kaga demen ane 16-11-2016 1432 Kaskus Addict Posts 2,631 bukan fans k-pop tapi ga menyangkal klo lagu2 k-pop banyak yg bagus 16-11-2016 1434 KASKUS Maniac Posts 4,408 kalo ane ketagihan mie ayam depan kampus gan sluuurrrppp yummy 16-11-2016 1435 KASKUS Addict Posts 2,042 gak tertarik gan 16-11-2016 1438 Kaskus Addict Posts 2,331 Waduh K-Pop.. Ane ga doyan bray.. Nice info anyway.. QuoteOriginal Posted By ane tau,fans k-pop asli korea kelakuan nya kayak bocah ye musuh-musuhan antar fan base,oppa nya pacaran sama cewek cemburu,lebih seneng oppa nya jadi gay black ocean,dan masih banyak lagiKatanya begitu bray.. Satu boyband pun ada yang musuhan, karena ngejagoin oppa nya masing2.. 16-11-2016 1439 Kaskus Maniac Posts 8,062 Ane ga demen ah gan 16-11-2016 1441 KASKUS Maniac Posts 8,195 cuma sneng lagunya doang. 16-11-2016 1443 Seimbangkan dengan realita agan, Biar lu hidup di sini, sekarang, ini i 16-11-2016 1444 Kaskus Addict Posts 3,608 bawah ane bercita cita jadi anggota boyband korea 16-11-2016 1445 Atas ane maho 16-11-2016 1446 Kaskus Addict Posts 3,371 kalo udah keriput fans menurun bre beda sama band, makin tua makin jadi 16-11-2016 1450 k-pop 16-11-2016 1505 Kaskus Addict Posts 2,528 wadoh atas ane pecinta boyband semua 16-11-2016 1505 bawah ane maho suka boy ban 16-11-2016 1521 alhamdulillah sampai saat ini ane dan keluarga ane ga ada yg terjerumus dalam dunia fana per-kpop-an gan ga ada sisi baiknya sih, lebih baik fokusin ke real life 16-11-2016 1528 artis kpop rata2 oplas gan 16-11-2016 1529
Yeoroboun! Apakah kamu seorang Kpop fangirl/boy? Kata orang, sekalinya terjebak dalam dunia ini, kamu nggak akan pernah bisa menemukan pintu keluarnya. Awalnya mungkin kamu cuma suka dramanya aja, lalu suka soundtrack-nya, lalu suka orangnya, lalu suka sama semua musiknya dan akhirnya suka sama semua tentang dunia Korea sampai-sampai quota kamu habis liatin instagram dan youtube mereka. Haha, Welcome to the club! Inilah yang gue alami. Menjadi seorang fan K-pop pada awalnya memang bisa buat kita merasa senang dan nggak ketinggalan tren hiburan yang lagi hits di Korea. Tapi pernah nggak sih kamu bertanya seperti ini dalam hidupmu? Kengapa kesenangan ini menjadi candu dan membuat kita jadi nggak bisa fokus memikirkan masa depan yang jelas? Apakah sudah saatnya aku harus berhenti jadi Kpopers? Berhenti jadi fangirl atau fanboy Kpop itu nggak mudah, iya nggak sih? *Karena gue juga belom sepenuhnya bisa keluar dari candunya boy group favorit gue. Secara idol yang udah menjadi bagian dalam hidup gue selama bertahun-tahun harus gue tinggalin gitu aja. Belum lagi gue harus menjauh dari fandom yang sudah gue anggap sebagai keluarga selama ini. Meski sulit, tanpa disadari akan tiba saatnya kita mulai beranjak dewasa dan rutinitas pun mulai beralih dengan kesibukan lain. Seperti kuliah, pekerjaan, dan keluarga yang membuat kita nggak sempat lagi untuk melakukan fangirling. Di saat-saat itulah kita mulai dilema dengan beberapa keadaan yang memaksa kita untuk memilih, Kpop atau masa depan?! Kalau saat ini kamu ingin menyudahi pekerjaan sebagai fangirling tapi belum punya alasan yang kuat untuk keluar dari dunia Kpop, coba pikirkan lagi beberapa hal ini. Mungkin bisa membuat kita “sadar” bahwa ada kehidupan lain yang harus kamu jalani. Cintai dia yang nyata mencintaimu, bukan oppa yang selalu setia di galeri HP kamu Untuk menjadi seorang kpopers, kamu butuh beberapa hal seperti waktu dan uang. Namun pengorbananmu tidak akan pernah dketahui oleh idolmu. Dia adalah idol, dan aku hanyalah seorang fan. Dia itu cahaya, tapi aku hanyalah salah satu dari jutaan pasir yang nggak mungkin terlihat. Aku menabung dan membelanjakan uang itu untuk membeli barang-barang mereka. Majalah, poster, pulsa internet, album, lightstick, tiket fan meeting, bahkan tiket konser yang harganya jutaan rela aku habiskan demi dia. Tak jarang bahkan aku sampai berdebat dengan orang tua karena waktuku habis untuk fangirling, buka berbagai sosmed dan memenuhi galeri dengan foto dan semua MV-nya. Dari semua pengorbanan itu, dia nggak tau akan kehadiranku. Nggak akan pernah tau bahwa aku ada di dunia ini untuk menyemangatinya. Sementara itu usiaku sudah semakin menua dan aku harus mencintai orang lain, yang nyata perasaannya mencintaiku. Lagian nih ya, melihat artis-artis Korea yang wajahnya sangat mulus dan tampan bisa membuat kita jadi menaikan standart yang terlalu tinggi untuk kriteria pria di dunia nyata. Nggak heran kalau banyak kpopers yang lebih suka menjomblo karena memilki standart terlalu tinggi. Kalau sampai saat ini kamu masih memimpikan pria setampan biasmu bisa menjadi pacar atau suami masa depanmu, maka kamu harus cepat-cepat berhenti dari mimpi itu. Cintai dia yang mencintaimu meski wajahnya tidak setampan oppa! Bahagiakan orang tuamu dengan cita-cita yang mulia, bukan menjadi istri bias Biasanya setelah terjebur dalam dunia kpop, cita-cita yang paling cewek dambakan adalah menikahi salah satu idolanya biasnya. Duuhh ini cita-cita yang terlalu tinggi dan nggak mungkin banget sih! Setinggi-tingginya kamu bermimpi untuk menjadi istrinya, kamu nggak akan pernah bisa meraih mimpi ini. Kenapa? Karena idolamu memiliki kriteria tersendiri dan kemungkinan jodohnya adalah orang yang cukup dekat dengan lingkungannya. So, let say bye. Kalau kamu masih berada dalam status pelajar atau mahasiswa, cobalah ingat lagi apa cita-citamu yang menjadi dasar mengapa kamu masih belajar hingga saat ini. Fokuslah pada studimu dan kejar karirmu sebaik mungkin. Seorang idol Kpop Kai, atau dengan nama asli Kim Jong In dalam sebuah fan meeting juga pernah mengatakan hal yang positif seperti ini, Kalau kamu tidak pintar dalam studi mu, jangan pernah berpikir tentang Exo. Mungkin Exo terlihat seperti hal yang paling penting saat ini bagimu, tapi dalam beberapa tahun ke depan kamu akan menyesalinya. Kamu akan berada di kelas 12 dan itulah saat-saat terpenting dalam hidupmu. Jadi, fokuslah pada studimu daripada kami, dan kelak bertemulah lagi dengan kami dengan rasa bangga di masa depan. Tabungan untuk masa depan akan lebih berharga daripada kamu gunakan saat ini Sadarlah bahwa segala pernak-pernik Kpop yang udah kamu beli seperti tabloid, poster, march, kuota dan lain-lain itu nggak akan berguna untuk masa depan. Belum lagi kalau bias udah promo akan comeback, uang yang kamu tabung harus kamu persiapkan untuk beli album dan tiket konser. Hal inilah yang bikin banyak kpop fan jadi nggak memiliki tabungan masa depan yang jelas. Coba buka dan lihat kembali segala bentuk pernik yang masih kamu simpan, lalu simpan benda-benda itu ke tempat yang jauh dan nggak terlihat lagi. Miliki kesibukan lain, dan bikin perencanaan yang matang untuk menggunakan tabunganmu dengan bijak. Coba renungkan lagi, apakah kamu sudah dewasa dalam seusia ini? Habbit yang biasa dilakukan oleh kpopers adalah menyendiri dan berdiam dalam kamar. Lebih suka bermain gadget dan malas untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Kpopers yang suka fangirling biasanya akan follow akun-akun yang berhubungan dengan Korea, info Korea, hingga meme tentang mereka di setiap sosmed. Jadi nggak heran kalau kamu betah dalam kamar untuk kepoin semua akun tentang mereka yang nggak pernah ada habisnya. Ditambah lagi kalau biasmu ada di dalam video baru, variety show terbaru atau dalam drama baru, kamu akan jadi histeris nggak karuan di dalam kamar sembari menonton mereka pakai laptop. Kalau kamu udah nggak betah dengan cara hidup seperti itu, cara yang bisa kamu lakukan untuk keluar dari keadaan ini adalah dengan unfollow semua akun-akun itu dan menghapus semua MV, drama, dan variety show yang memenuhi memori HP dan laptopmu. Memang ekstrim sih, tapi cara ini akan sangat membantumu. Setelah itu keluarlah dan ngobrol dengan keluargamu, atau orang lain yang sedang berada di sisimu. Nggak ada yang salah dari menyukai dunia Kpop, namun alangkah lebih baiknya bila kamu bisa menjalani kehidupan secara seimbang. Jadilah fangirl yang bijaksana. Semua yang harus kamu lepas mungkin akan menjadi sebuah hal yang sangat berat dan menyakitkan untukmu, apalagi ketika kamu membayangkan betapa indahnya masa-masa dari awal kamu suka dengan Kpop sampai akhirnya hari ini kamu harus putus dengan semua kenangan itu. Tapi yang namanya move on itu perlu proses. Jadi jangan pernah menyerah dan selamat berjuang! *Gila gue nangis ngetik ini TT..TT *Bcos why? Tulisan ini seperti buat gue sendiri yang belum bisa lepas dari dunia K-Pop *Artikel ini sebelumnya udah gue kontribusikan untuk dan kaskus lalu gue ubah dikit
Assalamu’alaikum.. Sebelumnya, maafin saya yang masih tidak bisa konsisten mengisi blog ini. Karena emang penyakit malas saya kadang suka kambuh, belum lagi emang blog ini sepi pengunjung yang akhirnya membuat semangat saya terus menurun. Mungkin pembaca akan bertanya-tanya dengan judul dan gambar yang saya pajang di postingan kali ini. Itu gambarnya kok bang agus? Eh, maksud saya Suga alias Min Yoon Gi. Ada yang kenal? Ya, saya juga belum kenalan langsung sih. Ketemu aja kagak pernah. Nah, menurut keterangan wikipedia, Min Yoon-gi lahir 9 Maret 1993; umur 24 tahun; Hangul 민윤기, lebih dikenal sebagai Suga, adalah seorang penyanyi, penulis lagu, dan produser rekaman. Ia adalah anggota dari grup idola pria Korea Selatan, BTS, yang dikelola oleh Big Hit Entertainment. Iya, dia itu seorang idol KPOP dari grup BTS. Dulu sebelum saya hijrah dari kpop, BTS itu adalah grup kegemaran saya. Tercatat sejak Oktober 2016 saya mulai menikmati lagu-lagu mereka setelah beralih dari grup lain sebut saja Super Junior, Bigbang, Infinite, Exo, dsb. Disinilah awal mula kecanduan parah saya terhadap KPOP. Meskipun saya sudah jadi penggemar KPOP sejak 2009, sekitar 8 tahun lalu, namun pada masa-masa awal saya hanya jadi penggemar modal warnet. Yang mana saya setia mendatangi warnet langganan untuk mendownload lagu-lagu dan mv mereka. Lalu ketika kuliah di UII, kasta saya naik satu tingkat jadi penggemar bermodal kuota dan merchandise KW. Bahkan saya dengan bangganya memakai kaos bertuliskan Ryeowook Super Junior kemana-mana dan kamar saya dipenuhi dengan poster-poster idola bonus majalah Gaul, yang bikin teman saya terbengong-bengong melihatnya. Lalu, ketika saya mulai jatuh hati dengan seorang aktivis lembaga dakwah, sebut saja dia Z, kefanatikan saya dengan KPOP mulai berkurang. Saya bahkan bela-belain terjun ke lembaga dakwah yang sama. Meskipun saat itu kondisi saya masih jauh dari gambaran ideal seorang akhwat, dimana saya masih setia dengan celana ketat dan jilbab paris yang tipis itu, namun saya memberanikan diri untuk masuk ke lingkungan orang-orang shaleh dan shalehah di lembaga dakwah tersebut. Motif awal saya agar bisa mengawasi si dia. Iya, saya akui, niat saya pada saat itu memang melenceng. Namun rupanya Allah punya rencana lain. Ketika saya resmi diangkat menjadi pengurus, si dia malah keluar dari lembaga dakwah tersebut, dengan dalih banyaknya amanah lain yang harus dia pegang. Terguncanglah waktu itu hati saya. Antara kecewa dan sedih. Tapi, nasi sudah menjadi bubur. Masa sih saya juga ikut-ikutan keluar? Dengan tiba-tiba? Nanti saya malah dicap buruk sama yang lain. Akhirnya, setelah membulatkan tekad, sayapun memutuskan untuk terus bertahan disana. Keterlibatan saya di lembaga dakwah membuat saya sedikit demi sedikit mulai melebarkan jarak antara diri saya dengan kpop. Apalagi setelah saya mulai ikutan ngaji/liqo. Ternyata memang lingkungan itu sangat berpengaruh dalam pembentukan diri kita. Ketika dikelilingi orang-orang shaleh, entah kenapa hati saya tergerak ke arah kebaikan. Melihat mereka yang jilbabnya syar’i, saya merasa kagum. Dalam hati berharap bisa seperti itu juga suatu hari nanti. MasyaAllah, ternyata doa saya terkabul. Tak lama kemudian, saya pun memberanikan diri untuk berpakaian syar’i dan meninggalkan pakaian ketat saya. Bisa dibilang inilah hikmah saya tetap berada di lembaga dakwah tersebut dan seiring berjalannya waktu saya pun mulai melupakan si dia dan berusaha meluruskan niat. Akan tetapi, namanya juga baru hijrah, ya ilmunya masih cetek. Banyak hal yang masih saya langgar karena ketidaktahuan saya. Dunia fangirl masih saya jalankan. Menikmati drama Korea masih saya lanjutkan. Intinya yang berubah baru penampilan luar, dalamnya belum benar-benar berubah. Karena semua itu butuh proses yang tidak instan. Iman saya sendiri masih suka naik turun. Kalau iman sedang turun, entah kenapa jadi malas datang pengajian, lalu ujung-ujungnya saya kehilangan kesempatan untuk belajar ilmu agama. Tahun 2014 adalah tahun yang berat. Bukan hanya karena saya punya tanggungan skripsi tapi juga karena ada banyak masalah yang menerpa saya ketika itu. Iman yang masih lemah dan ilmu agama yang kurang membuat saya menjadikan KPOP dan drama Korea sebagai pelarian mutlak. Wah, luar biasa sekali pokoknya. Tiada hari tanpa mendengarkan musik KPOP, terutama lagu-lagunya Exo. Tiada hari tanpa melewatkan drama Korea, bahkan saya bela-belain beli hardisk 1 TB hanya untuk mendownload drama-drama tersebut dari warnet. Tidak ketinggalan, saya juga ikut masuk ke dunia fanfiction yang bikin saya sering berkhayal-khayal sendiri kalau saya bakal menikah sama idola saya, atau at least sama oppa-oppa Korea. Ya kali di dunia nyata saya bakal dilamar sama idola, yang ada malah idola saya itu bahkan nggak tahu kalau saya hidup di dunia ini. Haha. Miris. Saya udah terjangkit penyakit delusi parah yang membuat saya jadi malas beraktivitas karena saya tidak mau berurusan dengan kenyataan. Kenyataan, bagi saya saat itu, terlalu pahit untuk dihadapi. Terjeratnya diri ini dalam dunia KPOP membuat saya menghabiskan lebih banyak waktu untuk aktivitas fangirling saya. Ibadah saya jadi nggak maksimal. Tanpa sadar saya telah dilalaikan oleh urusan yang tidak membuat diri ini lebih dekat kepada Sang Pencipta. Menjauh malah. Memang, tampaknya dari luar saya bahagia dan menikmati kegiatan itu. Namun, kalau boleh jujur, sebenarnya hati ini terasa kosong. Begitu kosong, sampai-sampai gejala-gejala depresi mulai terlihat pada diri saya. Saya hampir tidak pernah mendapatkan ketenangan. Yang ada justru kekhawatiran dan kesedihan yang seringkali tiba-tiba saja datangnya, serta tak beralasan. Tapi entah kenapa sulit bagi saya untuk meninggalkan dunia KPOP karena dunia ini seakan sudah mendarah daging dalam diri saya. Obsesi terhadap KPOP mulai mereda saat tahun pertama saya di Taiwan. Pada saat itu memang cukup banyak teman-teman yang menjaga saya. Untuk beberapa saat lamanya saya sempat vakum dari dunia fangirling. Iman saya meningkat dan ada kesadaran untuk berubah menjadi lebih baik. Tapi hanya sementara, sampai teman-teman saya itu lulus dan satu-persatu kembali ke tanah air, meninggalkan saya seorang diri. Tidak ada lagi mereka yang menjaga dan mengingatkan saya dalam ketaatan. Rasa kesepian yang tak terbendung membuat saya kembali berkecimpung di dunia drama dan KPOP. Ini sebagai salah satu pelarian untuk menghibur diri yang tidak punya teman. Meskipun ada beberapa orang yang saya kenal, tapi kami tidak seberapa dekat, sehingga tidak ada yang bisa saya jadikan sebagai tempat berbagi. Waktu itu benar-benar terasa seperti tidak punya siapa-siapa disana. Rasanya sendirian. Lalu, ditengah perasaan sepi dan kosong itu, BTS hadir mewarnai hidup saya. Pada awalnya karena tidak sengaja mendengar lagu-lagu mereka di sebuah toko, lalu saya pun penasaran kepada mereka dan akhirnya mencari tahu. Kekepoan saya berujung fatal. Karena ketika saya sadar, tiba-tiba saya sudah menjadi fans berat mereka. Untuk pertama kalinya dalam hidup saya, saya menemukan sebuah grup yang bisa menggambarkan perasaan saya begitu gamblang dalam lagu-lagunya. Itu membuat diri ini merasa terhubung dengan mereka. Perasaan kosong, ketidakjelasan arah hidup, rasa sakit dan penderitaan dalam mengejar mimpi yang mereka ungkap dalam lirik-lirik mereka, terasa begitu mirip dengan kisah hidup yang saya jalani. Salah satu member BTS, yaitu Suga, pernah melewati masa-masa gelap dalam hidupnya. Dia pernah menderita depresi dan punya pikiran yang mengarah kearah bunuh diri. Dia memang cuek dan keras dari luar, tapi sebenarnya, di dalam ia begitu rapuh. Dan itu.. entah kenapa, membuat saya berpikir bahwa sebenarnya kami berdua tidak jauh berbeda. Hal itulah yang mendasari rasa simpati saya pada sosok Suga ini dan semakin membuat saya mencintai BTS. Hanya saja, ada satu yang kurang. Mereka disisi lain menyemangati saya lewat musiknya, namun disaat yang bersamaan juga menjauhkan saya dari cahaya kebenaran. Ketika saya begitu asyik dengan kegiatan fangirling saya kepada mereka, saya jadi lupa dengan dunia nyata. Banyak tanggung jawab yang tanpa sadar saya lalaikan. Waktu yang harusnya bisa saya pakai untuk menambah amal pahala dan mengejar kesuksesan dunia akhirat, terbuang sia-sia karena saya sibuk menonton video-video mereka di Youtube, menstalk akun twitter mereka, membaca fanfiction tentang mereka dan lain sebagainya. Entah sudah berapa juta uang yang saya habiskan hanya demi mengoleksi CD-CD dan merchandise mereka, padahal sebenarnya uang itu bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat dan lebih berkah, seperti ditabung untuk Umrah misalnya. Padahal rezeki itu Allah yang kasih, tapi malah rezeki itu dipakai untuk sesuatu yang membuat saya lalai kepada-Nya. Maka wajar jika Allah pun menegur saya dengan berbagai ujian setelah itu.. Kehidupan saya pun terasa sempit dan memburuk. Penyakit depresi saya semakin parah hingga saya harus menemui seorang psikolog. Psikolog tersebut tidak banyak membantu dalam pemulihan saya, ia hanya berusaha menyakinkan saya bahwa saya tidak kenapa-napa. Padahal saya kenapa-napa. Gimana tidak kenapa-napa kalau saya selalu insomnia setiap malam, merasakan kesedihan yang teramat sangat, tidak selera makan, sakit kepala dan dada ini terasa begitu sesak. Melalui itu semua membuat saya menderita dan merasa ingin mengakhiri penderitaan dengan cara-cara yang buruk. Jika bukan karena masih tersisa iman di hati, mungkin nasib saya sudah seperti Jonghyun SHINee. Tapi.. Alhamdulillah.. Allah masih sayang pada saya.. Di masa-masa yang berat itu, Ia kirimkan lagi teman-teman yang baik, yang mau mendampingi dan menguatkan saya. Yang pada akhirnya membuat saya kembali kepada Allah.. Dan memohon ampunan-Nya atas sikap saya selama ini.. Ternyata benar, bahwa obat paling mujarab untuk hati yang kosong adalah ketakwaan. Ketika saya berusaha untuk meningkatkan amal ibadah saya, sedikit demi sedikit kekuatan saya kembali dan saya pun berangsur-angsur pulih dari penyakit bernama depresi itu. Lantas siapa yang sanggup menguatkan diri saya kalau bukan Allah? Siapa yang sanggup membuat saya lebih sabar dan tabah dalam menjalani kesulitan kalau bukan Allah? Nyatanya, ketika saya mendengarkan lagu-lagunya Suga, tingkat depresi saya malah bertambah. Sebaliknya, ketika saya mendirikan sholat dan mendengarkan bacaan Qur’an, hati ini menjadi lebih tenang dan damai. Dari sini saya pun mengerti bahwa hati ini akan selalu cenderung kepada pemiliknya, yaitu Allah, karena memang sudah fitrahnya begitu. Maka wajar jika hati-hati yang tidak diisi dengan rasa takut dan tunduk kepada-Nya akan dipenuhi oleh berbagai penyakit. Akhirnya, saya pun memutuskan untuk meninggalkan KPOP dan berhijrah dengan sepenuh hati saya. Apa-apa yang kita nikmati di dunia ini akan kita tinggal pergi juga. Mereka bersifat fana. Namun, amal yang kita lakukan tidak akan pernah terhapus dari catatan amal sampai kita mati. Kalau kita masih diberi umur, manfaatkanlah untuk hal-hal yang baik, agar kita kelak selamat ketika menghadapi hari penghakiman. Ingatlah selalu bahwa mata, telinga, mulut, dan setiap anggota tubuh kita ini semuanya akan dimintai pertanggungjawaban. Untuk apa kita gunakan? Apa sudah sesuai dengan yang diperintahkan Allah di dalam kitab suci kita? Karena sesungguhnya segala sesuatu yang Allah titipkan kepada kita di dunia ini hanya boleh ditujukan untuk yang baik-baik saja, dimanfaatkan dalam rangka mengumpulkan bekal untuk pulang ke kampung halaman kita yang sebenarnya, yaitu akhirat. Teman-teman, saya tidak mengatakan bahwa KPOP itu sepenuhnya buruk. Tidak. Ada pelajaran yang bisa diambil dari mereka. Tapi, sebagaimana alkohol, mereka itu memabukkan. Meskipun peneliti mengatakan bahwa alkohol memiliki banyak manfaat tapi efek buruknya jauh lebih banyak. Demikian halnya dengan KPOP. Selama saya berkecimpung di dunia KPOP, bohong banget kalau saya bilang saya masih tetap murni dan polos. Otak saya sudah diracuni oleh KPOP dan drama Korea. Pemandangan abs-abs dan paha-paha mulus itu seperti hal yang biasa. Belum lagi fanservice yang menyerempet ke arah LGBT juga seperti sajian yang normal. Dan parahnya saya menemukan banyak anak-anak di bawah umur yang terang-terangan memposting cerita-cerita fanfiksi yang tak layak dan penuh kemesuman. Dunia KPOP itu memang memberikan kesenangan dan kebahagiaan, tapi semua itu semu dan sesaat saja sifatnya. Kita bilang minum alkohol itu haram, tapi kenapa kita masih menggemari orang-orang yang akrab dengan alkohol dalam hidupnya. Jangan jadi seseorang yang punya standar ganda. Hidup itu harus berdiri teguh diatas suatu prinsip, karena jika tidak, maka kita akan rentan terkena fitnah. Pilihlah role model yang tepat. Banyak sekali tokoh-tokoh Islam yang bisa kita jadikan panutan diluar sana. Contohnya di zaman ini, ada Presiden Erdogan dari Turki. Jujur, saya salut dan kagum dengan beliau. Karena begitu banyak kontribusi-kontribusi yang beliau berikan untuk umat dan beliau adalah sosok yang tegas dan pemberani. Tokoh mana yang berani terang-terangan mengkritik Israel di depan muka Presiden Israel itu sendiri di acara Live? Lalu di Indonesia ada banyak sekali ustadz-ustadz yang luar biasa sekali ilmunya. Contohnya ustadz Adi Hidayat. Dan masih banyak lagi. Kalaupun masih belum bisa sepenuhnya meninggalkan KPOP, janganlah jadi fans fanatik. Sukailah mereka sewajarnya saja yang tidak perlu sampai menjadi bagian dari hidup kita. Percayalah, KPOP itu nggak menjamin apa-apa selain kerugian. Ya rugi waktu, ya rugi uang, ya rugi perasaan kalau idol kita ketahuan dating sama idol lain. Karena nyatanya KPOP tidak membuat diri saya menjadi lebih baik Karena nyatanya KPOP tidak bisa mengobati kesedihan saya sepenuhnya Karena nyatanya KPOP tidak bisa meringankan masalah saya Karena nyatanya ada korban berjatuhan dari para artis KPOP itu sendiri Jika memang musik itu bisa menenangkan jiwa, lantas kenapa Jonghyun memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri padahal ia sangat akrab dengan musik? Apa kalian pernah berpikir sampai kesana?
cara keluar dari dunia kpop